Monday, 30 March 2009

Awas Radiasi !!!


Black In News,- Ternyata bahaya ponsel tidak hanya seperti yang di katakan pada posting sebelumnya. Ada satu lagi bahya yang bener cukup mengkhawatirkan. Ternyata ponsel bisa menyebabkan Katarak pada mata. Jadi yang sering bergumulan dengan ponsel coba di pertimbangkan kembali. 

Efek dari terkena radiasi elektromagnetik telah lama menjadi subjek debat pada ilmuwan. Perkembangan teknologi dalam duapuluh tahun lagi seperti handphone, komunikasi nirkabel, monitor hingga kabel listrik bertegangan tinggi telah dipelajari sebagai faktor beresiko untuk kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Tidak begitu mendapatkan perhatian publik, tetapi masih menjadi bahan ekstensif penelitian, adalah mempelajari efek dari radiasi gelombang mikro pada sistem visual terutama mata. Motivasi dasar dari riset ini adalah sejak diketemukannya bahwa operator radar di Perang Dunia II memiliki resiko lebih besar untuk terkena katarak (pengaburan pandangan dari lensa mata). Walaupun kecurigaan ini seringkali diperdebatkan, ini adalah untuk pertamakalinya radiasi elektromagnetik diketahui membahayakan. Lebih lagi, mata sebagai detektor radiasi alamiah adalah pilihan penting untuk meneliti efek radiasi elektromagnetik terhadap tubuh manusia.

Pada laporan yang diterbitkan oleh Rappaport Faculty of Medicine di Technion dan dipublikasikan di jurnal Bioelectromagnetics, ada hubungan antara radiasi gelombang mikro dengan pembentukan katarak. Lensa mata dari bayi domba berumur satu tahun memperlihatkannya. Satu dipapar dan satunya dikontrol. Setiap pemaparan berakhir selama dua minggu. Keduanya ditempatkan dalam inkubator dengan temperatur tetap. Selama periode ini setiap lensa telah mengalami radiasi 1,1Ghz sebanyak 2mW sepanjang jam, dan setiap jam mengalami pemaparan selama 50 menit diikuti istirahat selama 10 menit. Pada satu dari setiap kali istirahat, setiap 24 jam, lensa ini diuji secara optik dan dibandingkan dengan lensa satunya. Dalam tes optik singkat selama 5 menit, temperatur rata-ratanya dibuat konstan di dalam inkubator.

Eksperimen ini memberikan sejumlah hasil menarik: 

1. Pemaparan lensa untuk waktu lama pada radiasi gelombang mikro (pada frekuensi dan intensitas diatas) mengakibatkan kerusakan makroskopik yang berpengaruh terhadap kualitas lensa. Kerusakan meningkat seiring eksperimen. Saat pemaparan berhenti, kerusakan optik mulai sembuh sendiri. Cukup menarik, level maksimum yang sama ditemukan saat pemaparan dikurangi hingga setengahnya, walaupun hal ini memakan waktu dua kali lebih lama.

2. Pada level mikroskopik beberapa macam kerusakan terjadi. 'Gelembung-gelembung' kecil terbentuk pada permukaan lensa. Gelembung-gelembung diakibatkan oleh pemaparan pada gelombang mikro dan bukanlah hasil dari panas yang terbentuk pada lensa. Para peneliti telah berspekulasi bahwa mekanisme ini akibat friksi mikroskopik lensa dengan radiasi. Berlawanan dengan kerusakan makroskopik, kerusakan mikroskopik tidak memperlihatkan tanda akan membaik dan terus berakumulasi selama eksperimen.

walau para peneliti berhati-hati untuk menterjamahkan hasil dari eksperimen dan kemungkinan pada kesehatan publik, kelihatannya pemapaparan dalam waktu lama terhadap gelombang mikro dapat membuat kerusakan makroskopik mikroskopik pada lensa dan ada bagian yang tidak dapat sembuh. Professor Levi Shachter, yang mengerjakan riset ini berkata, perhatian tidaklah cukup hanya pada SAR tetapi juga SA yang belum lagi menjadi standar.

Memang penelitian ini baru di lakukan terhadap hewan dan belum banyak terbukti terhadap manusia. Namun tidak ada salahnya kita waspada dari sekarang, lebih baik mencegah dari pada mengobati kan. Jadi waspadalah-waspadalah !!!! (for Black Community)

No comments:

Post a Comment